dmstand.org - Adanya pandemi, membuat berbagai pelaku usaha terutama UKM mencari banyak cara supaya tetap bisa memasarkan produk. Jika sebelumnya pelaku UKM tersebut menggunakan cara konvensional, di masa pandemi ini mereka mulai melirik strategi digital marketing atau pemasaran secara digital untuk bisa mengenalkan produk atau jasa kepada masyarakat. Lantas apakah peranan dari digital marketing tersebut bagi pelaku UKM di masa pandemi? Yuk simak dalam ulasan ini.
Mengenal Apa Itu Digital Marketing
Digital marketing atau juga bisa disebut sebagai pemasaran digital diartikan sebagai segala upaya pemasaran menggunakan perangkat elektronik atau internet dengan berbagai strategi marketing dan media digital, sehingga pelaku bisnis bisa berkomunikasi dengan calon konsumen yang banyak menghabiskan waktu secara online. Ada beragam media yang biasanya digunakan oleh calon konsumen untuk melihat penawaran produk, seperti blog, website, juga media sosial.
Selain dengan menggunakan berbagai media, dalam dunia digital marketing untuk bisa membuat calon konsumen melirik penawaran bisnis juga dapat dilakukan dengan memasang iklan, email marketing, brosur online, dan banyak lagi. Dimana dalam melakukan pemasaran digital tersebut memerlukan adanya strategi yang matang agar bisa membuat calon konsumen menjadi tertarik.
Tujuan dari pemasaran digital sendiri untuk bisa menjangkau konsumen dengan tepat dan cepat. Kemungkinan ada yang sering melihat banyak perusahaan perusahaan memasang iklan atau memasarkan produk dan brand melalui website atau media sosial di internet, seperti Twitter, Facebook, Instagram, Youtube, dan platform lainnya. Cara sederhana itulah yang dimaksud dengan pemasaran digital.
Baca Juga : Tools Rank Tracker Paling Populer di Dunia Digital Marketing
Peranan Digital Marketing Bagi Pelaku UKM
Tidak seperti pemasaran secara konvensional atau offline, pemasaran digital memungkinkan para pelaku bisnis atau pemasar bisa melihat hasil pemasaran yang menuju atau hamper tepat sesuai dengan waktu saat data dimasukkan. ketika pelaku UKM memasukkan iklan di media cetak, maka akan diketahui betapa sulitnya untuk memperkirakan berapa jumlah orang yang secara real membeli penawaran maupun memerhatikan iklan yang dipasang.
Namun dengan menggunakan pemasaran secara digital, maka para pelaku bisnis atau pemasar akan bisa memperkirakan ROI (Return on Investment) yang bersumber dari hampir segala aspek pemasaran yang digunakan. Dimana ROI tersebut adalah ukuran atau satuan yang dipakai untuk melakukan evaluasi efisiensi pada sebuah investasi dibandingkan dengan jumlah biaya serta modal awal yang sudah dikeluarkan.
Tidak hanya itu, dengan menggunakan pemasaran digital maka pelaku bisnis bisa mengetahui jumlah orang atau pengguna internet yang telah mengunjungi website atau blog dalam waktu tertentu dengan bantuan software digital. Selain itu pelaku bisnis juga dapat mengetahui berapa jumlah halaman yang telah dikunjungi, media apa yang digunakan, dimana lokasi pengunjung tersebut berada, dan sebagainya.
Adanya informasi tersebut, bisa membantu Anda pelaku bisnis dalam mengutamakan atau memfokuskan tipe dari media marketing yang lebih efisien berdasarkan banyaknya orang yang memakai media itu menuju ke halaman website bisnis Anda. Misal, jika hanya ada 12 persen dari calon konsumen berkunjung ke website usaha Anda datang dari hasil pencarian organik atau tanpa berbayar. Maka Anda akan tahu berapa waktu luang yang dibutuhkan SEO untuk dapat meningkatkan nilai persentase tersebut.
Saat pelaku bisnis melakukan pemasaran dengan cara konvensional, maka akan sulit mengetahui berapa orang yang suka atau tertarik dengan merek bisnis sebelum mereka melakukan interaksi langsung dengan penjual atau melakukan pembelian. Berbeda dengan pemasaran digital, dimana pelaku bisnis bisa mengidentifikasi tren dan pola perilaku calon konsumen sebelum mencapai tahap akhir dalam perjalanan pembelian.
Pernahkah Anda terpikirkan suatu hal pada saat memberikan selebaran brosur, maka ketika brosur selesai diberikan ada berapa banyak orang yang membuka brosur atau ada berapa banyak orang yang mungkin saja kurang tertarik dengan brosur tersebut. Pada saat melakukan pemasaran konvensional tersebut pasti akan ada beberapa pelaku usaha yang berfikir demikian.
Namun akan berbeda dengan pelaku usaha yang melakukan pemasaran digital. Bisakah Anda membayangkan memiliki brosur digital tersebut pada halaman website atau blog sebagai gantinya. Dengan strategi yang seperti itu, pelaku bisnis tidak akan bertanya tanya lagi mengenai berapa banyak orang yang tertarik, berapa banyak orang yang membuang brosur, dan pikiran lainnya.
Pasalnya saat brosur dipasang di website, maka pelaku bisnis bisa mengukur dengan pasti ada berapa jumlah orang yang mengunjungi halaman brosur diunggah. Selain itu, pemilik website juga dapat mengumpulkan detail kontak dari siapa saja yang telah mengunduh. Yang mana hasilnya, pelaku usaha tidak hanya bisa mengukur berapa jumlah orang yang aktif atau memiliki engagement dengan konten tetapi juga dapat mengumpulkan data potensi konsumen yang berkualitas.
Menghadapi pandemi yang banyak membatasi gerak, membuat pelaku UKM memerlukan cara lain untuk mengenalkan dan memasarkan produk serta brand. Dimana salah satu cara yang paling potensial adalah strategi pemasaran secara digital. Pasalnya peranan yang ditawarkan oleh strategi pemasaran tersebut telah terbukti dapat membantu para pelaku UKM di masa pandemi seperti ini. Semoga informasi ini dapat bermanfaat.