Bekerjasama dengan Influencer untuk Meningkatkan Omset Jualan Anda

Influencer adalah salah satu profesi yang sekarang ini memang sangat diminati banyak orang. Hal ini tidak lepas dari banyaknya bisnis yang menggunakan kemampuan mereka untuk membantu meningkatkan penjualan. Bahkan jika Anda ingin meningkatkan omzet, menggunakan influencer adalah hal yang paling tepat.

Tapi, tentu saja ada banyak sekali hal yang harus diperhatikan ketika ingin bekerja sama dengan influencer untuk bisnis online. Karena ada banyak sekali kasus kegagalan kerjasama antara pebisnis dengan influencer. Agar hal ini tidak terjadi, lebih baik Anda memperhatikan hal yang akan dijelaskan di bawah ini.

Jenis Influencer yang Ada di Indonesia

Ketika Anda ingin menjalin kerjasama dengan influencer, lebih baik Anda harus mengenali jenis influencer yang ada. Hal ini sendiri sangatlah penting agar Anda bisa tahu apakah influencer sudah cocok dengan kebutuhan akan marketing produk atau belum. Berikut ini adalah jenis–jenisnya:

Influencer tingkat mikro

Dari namanya saja, Anda sudah tahu bahwa jenis influencer ini sendiri masih memiliki follower yang tidak begitu banyak. Biasanya hanya sekitar 2 ribu hingga 100 ribu follower saja. Tapi, bukan berarti kekuatan dari dari influencer ini tidak berarti sama sekali. Kenyataannya banyak influencer yang memiliki follower dengan jumlah tersebut masih mampu meningkatkan omzet.

Hal ini sendiri dikarenakan dari komunikasi atau interaksi dari influencer mikro masih terbilang sangat baik sekali. Sehingga jika Anda melihat dari kedua aspek tersebut, bisa memberikan perbedaan terhadap omzet yang ingin Anda capai.

Influencer tingkat makro

Sedangkan untuk influencer tingkat makro sendiri, biasanya mempunyai jumlah follower dari 100 ribu sampai 1 juta. Untuk influencer ini sendiri biasanya adalah tipe yang tepat untuk Anda yang ingin mendapatkan jangkauan yang lebih luas lagi. Karena jumlah follower yang dimiliki tidak terlalu banyak dan tidak terlalu sedikit juga.

Secara jangkauan sendiri memang tipe influencer ini mampu membantu bisnis untuk lebih dikenal lebih luas. Maka tidak heran jika untuk bekerja sama dengan tipe influencer ini sendiri biasanya memerlukan biaya yang lebih besar. Tentu saja, masih ada kemungkinan tidak akan berhasil, hanya saja sebagian besar sudah pasti berhasil.

Mega influencer

Untuk tipe yang satu ini sudah pasti memiliki pengikut lebih dari 1 juta. Dimana kebanyakan akun dengan pengikut sebanyak itu adalah selebgram atau bahkan selebriti. Tidak heran untuk bekerja sama dengan mereka tidak bisa sembarangan. Terkadang mereka juga sudah tergabung dalam sebuah agency, sehingga ada proses jelas untuk bisa menjalin hubungan kerja sama.

Mega influencer sendiri tidak main-main dalam menentukan harga, bahkan brand yang menawarkan kerjasama juga bukan yang tidak kita kenal. Bisa jadi brand besar akan terus menjalin kerjasama dengan mereka. Contohnya adalah seperti Jerome Polin yang bekerja sama dengan Traveloka.

Tips Memilih Influencer yang Tepat

Dengan penjelasan yang ada di atas, maka Anda sudah bisa membayangkan, siapa influencer yang sekiranya memang cocok untuk memasarkan produk yang Anda jual. Namun, karena jumlah influencer sekarang ini sangatlah banyak, tentu saja Anda harus memperhatikan beberapa tips di bawah ini agar kerjasama tidak gagal. Berikut ini adalah tipsnya:

Tentukan terlebih dahulu tujuan dari kampanye

Tips pertama adalah dengan menentukan terlebih dahulu tujuan dari kampanye yang ingin Anda jalani dengan kerjasama ini. Apakah untuk memperkuat brand awareness, menambah follower dan sebagainya. Jika memang ingin memperkuat brand, pastikan influencer yang Anda pilih mempunyai kelebihan untuk menjalani kampanye ini.

Interaksi dari influencer

Ketika Anda ingin bekerja sama dengan influencer, pastikan interaksi yang telah dijalani. Anda harus ingat bahwa media sosial dibuat untuk berinteraksi satu sama lain. Apabila influencer ternyata tidak memiliki poin interaksi yang baik, maka bisa jadi penyampain akan produk kepada follower pun tidak akan sampai.

Pilih influencer yang sesuai dengan target pasar

Tips selanjutnya agar Anda tidak salah pilih influencer adalah dengan melihat apakah sudah cocok dengan target pasar. Misalnya adalah Anda memiliki target untuk Gen Z, lebih baik memilih influencer yang memang lebih disukai oleh generasi tersebut.

Hal ini sendiri sangatlah penting agar nantinya juga kampanye sudah tepat sasaran. Tidak mungkin Anda berjualan baju gamis dengan influencer bapak-bapak. Maka daripada itu, riset terlebih dahulu influencer yang ingin diajak kerja sama. Agar kedepannya omset bisa terus meningkat.

Dengan adanya kerjasama yang terjalin antara Anda dengan influencer ini, target kampanye dalam menaikan omset bisa tercapai dengan lebih cepat. Hanya saja, tetap memperhatikan beberapa hal agar tidak salah pilih influencer. Karena rata-rata influencer akan meminta biaya, jika tidak diimbangi dengan target, sudah pasti Anda akan rugi.